Rabu, 12 Oktober 2011

RAB

Analisa harga satuan dan rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi
Saturday, September 18, 2010
Perkiraan jumlah material dan kebutuhan tenaga dalam proses pekerjaan bangunan memegang peranan cukup penting untuk kontrol kualitas dan kuantitas pekerjaan. untuk mereka sudah terbiasa dengan gambar struktur dan angka koefisien pada analisa satuan pekerjaan hal tersebut bukan pekerjaan sulit, tapi bagi mereka yang awam memperkirakan jumlah material merupakan pekerjaan yang cukup sulit dan memusingkan.
Analisa Harga Satuan Pekerjaan berfungsi sebagai pedoman awal perhitungan rencana anggaran biaya bangunan yang didalamya terdapat angka yang menunjukan jumlah material, tenaga dan biaya persatuan pekerjaan, contohnya :

1. Pekerjaan plesteran - satuan pekerjaan m2
2. Pekerjaan pas. batu bata - satuan pekerjaan m2
3. Pekerjaan pas. pondasi batu kali - satuan pekerjaan m3
4. Pekerjaan cat catan - satuan pekerjaan m2
5. Pekerjaan rangka atap - satuan pekerjaan m3
6. Pekerjaan reng usuk - satuan pekerjaan m2
7. Pekerjaan genteng - satuan pekerjaan m2
8. Pekerjaan plafon - satuan pekerjaan m2
9. Pekerjaan lantai keramik - satuan pekerjaan m2
10. Pekerjaan beton struktur - satuan pekerjaan m3
11. Pekerjaan kusen - satuan pekerjaan m3
12. dll

Daftar diatas adalah contoh satuan pekerjaan yang biasa dipakai dalam pekerjaan gedung ( bisa diperoleh pada analisa SNI )
Contoh analisa
1 m3 beton bertulang campuran 1Pc : 2Ps : 3Kr ( besi 200 kg + bekisting )
Bahan
0.2000 m3 Kayu begesting
1.5000 kg Paku biasa 2" - 5"
0.4000 Ltr Minyak begesting
200.00 kg Besi beton polos
2.2500 kg Kawat beton
8.0750 zak Semen portland
0.5200 m3 Pasir beton
0.7800 m3 Koral beton 2/3
Tenaga
3.9000 Oh Pekerja
0.3500 Oh Tukang batu
1.0400 Oh Tukang kayu
1.0500 Oh Tukang besi
0.2450 Oh Kepala tukang
0.1650 Oh Mandor

Keterangan :
Angka koefisien besi beton 200 kg = jumlah besi yang dibutuhkan dalam 1 m3 beton,
contoh perhitungan untuk 10 m3 beton, harga besi per-kg Rp. 10.000,-
harga besi per m3 beton 200 kg x Rp. 10.000,- = Rp. 2.000.000,-
harga besi untuk 10 m3 beton Rp. 2.000.000,- x 10 m3 = Rp. 20.000.000,-
bahan yang butuhkan 200 kg x 10 m3 = 2.000 kg besi
berapa kebutuhan besi dalam lonjor ?
cara praktis perhitungan kg besi perlonjor = 0,0074 x d x d kg/lonjor
contoh berat besi diameter 12 mm per-lonjor ( 12 m ), 0,0074x12x12 = 10,66 kg/ljr
Jumlah total besi 2.000/10,66 = 187,66 lonjor
( kebutuhan besi harus dicek dengan memperhitungkan pemotongan dan pembengkokan tulangan sesuai kebutuhan )

Angka koefisien pasir 0,5200 m3 = jumlah pasir yang dibutuhkan dalam 1 m3 beton
contoh perhitungan untuk 10 m3 beton, harga pasir per-m3 Rp. 150.000,-
harga pasir per m3 beton 0,5200 m3 x Rp. 150.000,- = Rp. 78.000,-
harga pasir untuk 10 m3 beton Rp. 78.000,- x 10 m3 = Rp. 780.000,-
bahan yang butuhkan 0,5200 m3 x 10 m3 = 5,2 m3

Angka koefisien tenaga, contoh pekerja 3,9000 Oh ( orang per hari ) = kebutuhan tenaga kasar dalam 1 m3 beton ( terkait dengan upah dan waktu kerja )

untuk menentukan koefisien analisa satuan Pekerjaan bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, diantaranya adalah :
Melihat buku Analisa BOW
Koefisien analisa harga satuan BOW ini berasal dari penelitian zaman belanda dahulu, sudah jarang digunakan karena adanya pembengkakan biaya pada koefisien tenaga.
Melihat Standar Nasional Indonesia ( SNI )
Standar Nasional ( SNI ) ini di keluarkan resmi oleh Badan Standarisasi Nasional secara berkala sehigga SNI tahun terbaru merupakan revisi edisi SNI sebelumya. untuk memudahkan mengetahui edisi yang terbaru, SNI ini diberi nama sesuai tahun terbitnya misal : SNI 1998, SNI 2002 , SNI 2007, dst

Melihat standar perusahaan
pada perusahaan konstruksi/konsultan biasanya menentukan koefisien analisa harga satuan tersendiri sebagai pedoman kerja, koefisien analisa harga satuan perusahaan ini biasanya merupakan rahasia perusahaan.

Pengamatan dan penelitian langsung dilapangan.
Cara ini dilakukan oleh orang yang ahli dan berpengalaman, hasilnya akan mendekati ketepatan karena diambil langsung dari pengalaman kita dilapangan, caranya dengan meneliti kebutuhan bahan, waktu dan tenaga pada suatu pekerjaan yang sedang dilaksanakan.

Melihat standar Harga satuan per wilayah
Harga satuan ini dikeluarkan per wilayah oleh pemerintah / perusahaan, jika kita menggunakan harga satuan ini maka kita tidak memerlukan koefisien analisa harga satuan karena untuk menghitung rencana anggaran biaya kita hanya perlu mengalikan volume pekerjaan dengan harga satuan.

Read more: Analisa harga satuan dan rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi ~ Home Design Ideas http://kibagus-homedesign.blogspot.com/2010/09/analisa-harga-satuan-dan-rencana.html#ixzz1adIImIVG
Under Creative Commons License: Attribution

Kamis, 06 Oktober 2011

ILMU BANGUNAN

Cara Membuat Pondasi

Bulan ini sebetulanya, bukan waktu yang cocok untuk membangun rumah. Bagaimana mau membangun, bukankah sekarang musim hujan? Tetapi aneh, sepertinya koq malah jarang turun hujan, cuma mendung saja. Dan sesekali hujan rintik saja. Sebetulnya maunya sih, sekitar bulan April-an, sehingga akhir tahun ini saya bisa berlibur dulu.
Tetapi rupanya untuk membangun jika tidak dipaksakan untuk memulai, sepertinya memang berat. Terbukti rencana yg sudah disusun sejak 4 tahun yang lalu selalu saja gagal, baru kali ini berani memulai. Akhirnya dengan modal nekat, akhirnya diputuskan untuk memulai membangun. Ini lah nekat kedua setelah memutuskan untuk kuliah dulu.
Hari ini adalah hari ke-16 tukang-tukang  membangun pondasi. Masih belum rampung benar, karena terlalu lama untuk membuat dan pemasangan cakar ayam.  Hari ini tukang-tukang tersebut meminta ijin untuk pulang dulu ke rumahnya di daerah Curug, Bogor. Sebuah pekerjaan yang sebetulnya tanggung, kenapa tidak diselesaikan lebih dulu, baru pulang?
Sejauh ini biaya yang sudah dikeluarkan untuk membangun pondasi saja ternyata cukup besar juga, Rp 24.000.000,-   sudah menghabiskan pasir 4 truk, batu belah 3 truk, 1 truk batu split, sekitar 40 sak semen.
Harga pasir saat ini Rp 1.200.000,- pertruk (7 kubik), batu belah Rp 1.200.000,- per truk, semen padang Rp 50.000,-.  Pekerjaan pondasi saat ini masih belum selesai, akan dilanjutkan lagi mulai 31 Desember 2008. Rencananya kegiatan ini dibagi menjadi 3 bagian, pekerjaan pertama adalah buat pondasi, kemudian bangun untuk satu lantai dulu, terakhir ditingkatkan menjadi 2 lantai.
Semoga pembangunan rumah ini bisa selesai, sebelum bulan Agustus 2009.